Senin, 01 November 2010

I'm 25 Years Old!!!

25 tahun...
Seperempat abad...

Di usia ini rasanya seperti berada pada persimpangan jalan. Bimbang mulai merasuki jiwa dalam menentukan berbagai pilihan yang bisa dilakukan dalam hidup ini. Usia yang tidak lagi muda untuk berpikir. Namun tampaknya berpikir sebagai orang tua belum saatnya juga.

Ketika aku melirik ke sekitarku, aku mendapatkan banyak rekan-rekan seusiaku yang sudah menapaki pintu karier bahkan mulai menjajaki kursi puncak dalam karier mereka. Ya...tentu bukanlah mereka yang berada di satu profesi denganku. Hmm belum bisa aku sebut profesi sepertinya. Untuk mendapatkan gelar di depan namaku saat ini ternyata tidaklah semudah yang aku pikir. Berbagai rintangan harus aku lalui. Dan dalam waktu beberapa bulan di depan aku masih harus mengikuti berbagai prosedur sebelum gelar itu diserahkan padaku. Sudah bisakah ditebak aku mengambil jalur pendidikan apa? Dari sekian disiplin ilmu yang ditawarkan oleh universitas-universitas di muka bumi ini, jurusan yang aku ambil memiliki waktu pendidikan terlama. Yup! Kedokteran. Medical. Empat tahun preklinik. Lulus sebagai Sarjana Kedokteran. Dua tahun pendidikan profesi. Baru bisa dipanggil "Dok..."

And now here I am. Setelah aku menyelesaikan pendidikan profesiku, ternyata masih ada yang harus dijalani terlebih dahulu sebelum namaku berubah menjadi dr Anatasia Noorsaputera. Wow I never imagine everyone call me Doc...

Menurut peraturan terakhir yang diberitahukan via universitas, setelah selesai menjalankan pendidikan profesi para calon dokter wajib mengikuti ujian kompetensi yang dilaksanakan oleh pemerintah. Tetapi syarat untuk mengikuti ujian ini, para calon dokter wajib mengikuti tryout yang dilaksanakan sebulan sebelumnya. Pendaftaran untuk tryout dibuka sebulan sebelum tryout dilakukan. Dan syarat untuk ikut tryout para calon dokter sudah selesai mengikuti pendidikan profesinya dan mendapatkan surat kelulusan sementara dari universitas. Untuk mendapatkan surat kelulusan tersebut, universitas akan mengadakan rapat besar yang melibatkan para konsulen pendidik dari setiap divisi Rumah Sakit tempat pendidikan profesi dari para calon dokter. Rapat tersebut disebut Rapat Yudisium.

Begitu rumitnya persyaratan yang harus dijalankan. Hal ini sangat memakan waktu yang terasa cepat tetapi juga lambat. Perlukah kesabaran ditingkatkan? Akankah kesabaran membuahkan hasil yang sesuai dengan harapanku? Akankah peluang membangun karierku yang sepertinya 'terlambat' dibanding rekan-rekanku berjalan mulus setelah ini? Jika aku teruskan pertanyaan-pertanyaan di dalam otakku tentu saja tidak akan selesai aku tuliskan disini.

25 tahun...
Seperempat abad...

Aku masih di tempat. Belum menapaki apa-apa. Berdiri tetapi belum berani bergerak. Berdoa. Dan berdoa. Baru itu yang aku lakukan.
*Sigh*

Tidak ada komentar: