
Sewaktu tugas di bagian Penyakit Dalam dulu, sebagian besar pasien yang masuk, baik dengan diagnosa penyakit yang ringan maupun yang berat, hampir selalu memiliki kebiasaan merokok saat muda ataupun masih berlanjut hingga saat itu. Bukanlah suatu yang mustahil jika penyakit yang mereka derita merupakan suatu imbas dari kebiasaan merokok tersebut. But regrets always come too late...hidup mereka sudah dipertaruhkan tanpa mereka sadari.
Awal mula rokok di dunia sebenarnya berasal dari suku bangsa Indian di Amerika. Mereka menggunakan rokok untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Lalu pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu mulai ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok ini mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.
Setiap kemasan rokok selalu mencantumkan bahaya-bahaya merokok namun sepertinya peringatan itu hanyalah tulisan belaka yang hampir tidak pernah dibaca oleh para pengguna rokok. Pemerintah sendiri tidak terlihat memiliki usaha untuk mengurangi angka perokok di negara ini. Terbukti dari berbagai kegiatan di negara ini yang disponsori oleh pabrik rokok ternama...seperti pertandingan olahraga atau iklan iklan di media (koran)yang tampilannya bisa memakan satu halaman penuh. Hmm jika kemasan rokok tersebut diubah menjadi lebih menyeramkan, apakah para perokok akan memperhatikan dan mulai mengurangi kebiasaan buruk mereka tersebut ya?


Sementara itu, berbagai kampanye anti-rokok di berbagai belahan dunia juga sudah mencoba membuat berbagai poster atau iklan-iklan cetak...namun apakah berguna?



